Senin, 09 November 2009

BUMD Tak Transparan DPRD Jatim Enggan Kucurkan Dana


KRC, jatim
Komisi C (keuangan) DPRD Jatim mengancam tidak akan menyetujui pengucuran dana bagi BUMD yang tidak transparan dalam keuangan. Lantaran BUMD menolak memberikan data keuangan.

“Semua BUMD tidak akan diberi anggaran. Di stop. Sampai mereka menunjukkan kondisi secara riil kepada kami,” ancam A Basuki Babussalam, anggota Komisi C di Gedung DPRD Jatim, Senin (9/11).
Politisi PAN ini mengungkapkan kekesalannya ketika dengar pendapat dengan beberapa BUMD.

Para pengelola BUMD, seperti PT Jatim Invesment Management (PT JIM), PT Jatim Marga Utama (PT JMU), Perusahaan Daerah Air Bersih, PT Jatim Krida Utama (PT JKU), PT Sier serta PT Bangun asuransi kredit daerah (Askrida) hanya memberitahukan kebaikan dan prospeknya saja.
“Itu janji-janji ilusi saja. Padahal kami tahu betul bahwa, BUMD di Jatim tidak ada yang sehat,” katanya.

Cara melihat BUMD yang tidak sehat itu, lanjut Basuki, investasi yang nilainya miliaran rupiah dan diambilkan dari APBD Jatim ternyata tidak memberikan pendapatan asli daerah (PAD) signifikan. BUMD-BUMD tersebut hanya mendapatkan keuntungan 1 persen hingga dua persen. “Kalau itu dilihat dari ilmu bisnis, maka bisnis itu tidak jalan,” katanya.
Ketua Komisi C, Kartika Hidayati membenarkan ada komitmen di komisinya untuk menghentikan pemberian anggaran kepada BUMD tersebut. “Kami ingin melihat kinerja BUMD dulu sampai mereka memberikan progress report,” katanya.(jo)

Rabu, 04 November 2009

Kapolda Baru Janji Kawal 100 Hari Program Sby


.

KRC, Surabaya -
Farewell parade yang dihelat di depan Mapolda Jatim kemarin pagi (3/11) menandai pergantian Kapolda Jatim dari Irjen Pol Anton Bachrul Alam ke Brigjen Pol Pratiknyo. Kapolda baru berjanji mengawal program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II.

Setelah sertijab, kepada wartawan, Pratiknyo mengatakan, ada tiga hal yang menjadi perhatian program kerjanya. Yakni, kesejahteraan masyarakat, demokrasi, dan penegakan hukum.

Dalam hal kesejahteraan masyarakat, Kapolda berjanji meningkatkan operasi atau razia untuk menciptakan kondisi Jawa Timur agar tetap aman terkendali. Selain premanisme, tindak kejahatan dengan kekerasan akan menjadi perhatian Kapolda. Sebab, belakangan wilayah Jatim banyak diguncang aksi perampokan.

Selain itu, Kapolda memberi atensi khusus terhadap tindak kriminal kelas tinggi, seperti illegal logging, illegal fishing, dan illegal BBM. ''Dengan terus melakukan operasi, mudah-mudahan kita bisa meningkatkan pendapatan negara,'' imbuh jenderal bintang satu yang sebelumnya menjabat sebagai Wakaba Intelkan Mabes Polri itu.

Dalam hal demokrasi, Pratiknyo mengatakan siap mengamankan pelaksanaan 18 pilkada di Jatim dalam waktu dekat. Dia menegaskan bahwa pengamanan itu memang tidak mudah. Meski begitu, aparatnya terus mempersiapkan dan membekali diri secara intensif.

Dalam masalah justice, perwira polisi asal Pati, Jawa Tengah, itu siap berkoordinasi dengan para aparat penegak hukum. ''Kita akan duduk satu meja dengan kejaksaan tinggi dan pengadialan tinggi serta aparat hukum lainnya. Bagaimana masyarakat bisa merasakan keadilan dan bagaimana proses hukum tidak bertele-tele,'' imbuhnya.

Sebagai orang baru di polda, alumnus Akpol 1977 itu meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Jatim. ''Tanpa dukungan masyarakat, aparat kepolisian tidak bisa melaksamakan tugas dengan sempurna,'' tegasnya.

Sementara itu, sebelum meninggalkan mapolda, Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Jatim yang telah mendukung tugas-tugas kepolisian selama dirinya bertugas menjadi Kapolda Jatim. ''Memang orang Jawa Timur dikenal keras, tapi lembut hatinya,'' katanya, lalu tertawa.

Jenderal bintang dua yang akan menjabat sebagai staf ahli Kapolri itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jatim karena mungkin belum bisa memberikan pelayanan maksimal. ''Saya mohon pamit. Saya tinggalkan Jatim dalam keadaan aman dan mudah-mudahan akan selalu aman,'' imbuh jenderal yang dikenal religius itu. (atw)